PROFIL

Foto saya
Tasikmalaya, Jawa barat, Indonesia
Visi : Menjadikan Arsip dan Perpustakaan Sebagai Pusat Informasi

Kamis, 11 Februari 2010

Diklat Pengelola Perpustakaan UPTD Bungursari Kota Tasikmalaya

 
Pembukaan Kegiatan Diklat Oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya

 
Climate Setting sebelum penyajian materi

 
Peserta sedang latihan menganalisa subyek bahan pustaka

 
Praktek pengetikan kartu katalog
Foto Bersama di hari terakhir Diklat

Selasa, 02 Februari 2010

Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim

Untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya mengoleksi buku kumpulan hadist shahih dari Imam Bukhari dan Muslim


Judul asli buku ini adalah al lu'lu wal marjan fii ma ittafaqa alaih al syaikhan, yaitu himpunan hadist shahih yang disepakatai oleh Bukhari dan Muslim, atau juga dikenal sebagai hadits muttafaqun alaih.
Imam Bukhari (194 H - 256 H) dan Imam Muslim (204 H - 261 H) merupakan dua otoritas tertinggi dalam dunia periwayatan hadits shahih. hadits-hadits yang diriwayatkannya memberi syarat yang sangat ketat atas matan (isi) maupun sanad (silsilah periwayatan) hadits.

Imam Abdurrahman sy Syafi'i membagi khazanah hadits-hadits sahahih, dalam tujuh tingkat. Pada tempat tertinggi adalah shahih muttafaqun alaih yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim ini. Diikuti oleh shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari; shahih yang diriwayatkan Muslim; shahih menurut syarat yang ditentukan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkan hadits itu. Kesemuanya termasuk kategori hadits shahih sehingga dapat dipakai oleh umat Islam untuk menentukan hukum

Semoga buku ini dapat menjadi rujukan dalam membantu pembaca memahami dan melaksanakan ajaran Islam secara kaaffah (menyeluruh)

BUKU INI ANDA DAPAT BACA 
DI BAGIAN REFERENSI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

Senin, 01 Februari 2010

Lambang Kota Tasikmalaya



1.     Lambang Kota Tasikmalaya berbentuk Tameng/ Perisai, dengan warna dasar biru muda yang didalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta dibagian atas terdapat tulisan “ KOTA TASIKMALAYA “ dan dibagian bawah terdapat tulisan KOTA RESIK dengan warna huruf Hitam di atas Pita Warna Putih.
2.     Lambang Kota Tasikmalaya terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan perincian sebagai berikut : 

a. Bagian depan terdiri dari :
1)    Gambar Payung Geulis artinya Pelindung, merupakan simbol perlindungan Hukum dari Pemerintah Kota Tasikmalaya kepada masyarakat dan semua asset kehidupannya. Pegangan Payung berjumlah 5 melambangkan Pancasila sebagai Falsafah Negara.
2)    Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.
3)    Tulisan / motto KOTA RESIK dimana konsepnya diambil dari :
  1. Kota Tasikmalaya dengan masyarakatnya yang hidup bergotong-royong dan masyarakatnya yang rajin dan kreatif sehingga menjadi Kota yang Ramah, Rukun, Repeh, Rapih dan Rancage ;
  2.  Kota Tasikmalaya dengan penataan Kotanya yang representatif sehingga menjadi Kota yang Endah ;
  3.  Kota Tasikmalaya dengan sumber daya manusianya yang baik ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga menjadi Kota yang Sehat Jasmani, Rohani, Sosial dan Spiritual ;
  4.  Kota Tasikmalaya dengan masyarakatnya yang religius sehingga menjadi Kota yang masyarakatnya Iman dan Taqwa ;
  5.  Kota Tasikmalaya dengan tanahnya yang subur Kotanya yang aman serta kondisi perekonomiannya yang baik sehingga menjadi Kota yang Kerta Raharja.
  6.  Tulisan “ KOTA TASIKMALAYA “ menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
  7.  Pita mengandung makna sebagai penghargaan terhadap nilai-nilai luhur/filosofi kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya.
b. Bagian tengah terdiri dari :
  1.  Gambar Kubah Mesjid sebagai simbul Kota Santri Penerapan simbol ini sebagai perwujudan dari image atau citra yang sudah melekat di masyarakat, bahwa Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri. Disamping itu sejak dahulu Kota Tasikmalaya dikenal sebagai Kota yang paling banyak pesantrennya.
  2.  Gambar Gunung artinya kokoh/kuat Merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota
  3.  Tasikmalaya dari segala guncangan dan gangguan Gunung digambarkan lebih dari satu untuk mengingatkan kembali Kota Tasikmalaya sebagai Kota Sepuluh Ribu Bukit.
  4.  Gambar Bangunan/Pabrik artinya pembangunan. Merupakan simbol keberhasilan Pemerintah Kota Tasikmalaya dari semua aspek kehidupan khususnya di bidang pembangunan. Terbentuknya Kota Tasikmalaya juga merupakan salah satu hasil dari berkembangnya pembangunan. Penerapan simbol ini juga bermakna sebagai Kota yang berkembang menuju Kota Industri. Jendela berjumlah 17 bermakna sebagai hari  diresmikannya Kota Tasikmalaya yaitu tanggal 17 Oktober 2001.
  5.  Gambar Bordir Bunga artinya Harum. Merupakan Simbol kemashuran Kota Tasikmalaya, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakatnya yang rajin dan kreatif, Kota Tasikmalaya menjadi harum atau dikenal. Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.
  6.  Gambar Anyaman Bambu artinya Gotong Royong. Merupakan dasar Kehidupan Masyarakat Kota Tasikmalaya. Penerapan Simbol ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan kebersamaan. Disamping itu juga sejak dahulu masyarakat Tasikmalaya dikenal dengan kehidupan bergotong royong. Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.
c. Bagian Dasar terdiri dari :
Bentuk Dasar diambil dari bentuk Tameng/Perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan bentuk). Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh dan sudah dibuktikan keampuhannya. Begitu juga pada logo ini Tameng dimaksudkan sebagai wadah untuk melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Warna dalam Lambang Kota Tasikmalaya mempunyai arti sebagai berikut :
1.    Warna hijau bermakna masyarakat religius ;
2.    Warna biru pada gunung bermakna kenangan atau panineungan ;
3.    Warna biru muda bermakna kedamaian ;
4.    Warna Kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan ;
5.    Warna Merah dan Putih melambangkan bendera yaitu sebagai simbol pemersatu antar etnis, suku dan agama ;