PROFIL

Foto saya
Tasikmalaya, Jawa barat, Indonesia
Visi : Menjadikan Arsip dan Perpustakaan Sebagai Pusat Informasi

Minggu, 13 Juni 2010

PENERAPAN PRINSIP PEMASARAN MODEREN DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN


( Hasriadi )
Pustakawan Muda Pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya

Berbicara dengan tentang pemasaran seringkali disamakan dengan istilah penjualan. Kedua istilah tersebut mempunyai konsep yang berbeda. Konsep Penjualan, sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli produknya. Ini berarti mengarahkan permintaan konsumen agar sesuai dengan sumplai yang disediakan. Sebaliknya konsep pemasaran, perusahaan menjajaki apa yang diingini oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Di sini perusahaan menyesuaikan suplai mereka untuk memenuhi permintaan konsumen (Stanton : 1984).
Dari dua istilah tersebut di atas konsep pemasaranlah yang sangat cocok diterapkan di dunia perpustakaan. Pemasaran perpustakaan harus beorientasi kepada masyarakat pelanggan (pemustaka). Pemasaran Perpustakaan harus dimulai dan diakhir dengan masyarakat pengguna.

Pengertian Pemasaran
 Menurut Kotler (1984) menjabarkan pemasaran sebagai suatu organisasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas/kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan. Pada bagian lain dinyatakan juga bahwa pemasaran adalah satu proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Stanton (1984 :6-7) menyatakan bahwa setiap hubungan antar individu atau antar organisasi yang melibatkan tukar menukar (transaksi) adalah pemasaran. Selanjuntya secara formal pemasaran (marketing) suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk atau jasa tersebut.
Dalam manajemen pemasaran dikenal istilah bauran pemasaran (Marketing Mix). Menurut Stanton (1984:45) Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga, promosi dan distribusi.
Bauran Pemasaran (marketing mix) Dalam Perpustakaan
1.    Produk
Menurut Kotler (2007 : 4) produk adalah  Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan.
Sebagai suatu organisasi perpustakaan tentu memiliki produk. Produk perpustakaan terdiri dari :
a.       Produk berupa barang fisik yaitu :
-          Gedung dan prasarana lainnya.
-          Koleksi bahan pustaka  
-          Staf Pengelola.
b.      Produk berupa jasa

Gedung Perpustakaan
Pembangunan Gedung perpustakaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga lebih mengesankan terbuka bagi umum, seyogyanya tidak berbentuk kantor yang arsitekturnya konvensional dan terkesan tertutup bagi umum. Di bagian depan gedung harus bersifat terbuka dengan dinding yang terbuat dari kaca sehingga dari luar dapat terlihat aktivitas di dalam perpustakaan.  Front Office (Bagian Sirkulasi) menghadap langsung ke pintu masuk. Di depan front office disediakan space yang berfungsi sebagai lobi untuk ruang tunggu, display buku baru, locker, dan laci katalog dan atau Layanan Online Public Access Cataloque (OPAC).
Arsitektur bangunan tampak luar juga harus mencerminkan perpustakaan, misalnya atap gedung dirancang berbentuk buku terbuka dalam keadaan tertelungkup, atau dibagian depan gedung ada simbol buku terbuka lebar dengan ukuran besar yang dapat terlihat dari kejauhan.
Pemberian nama gedung tidak harus selalu menggunakan kata perpustakaan, misalnya di bagian depan atau di atas gedung  perpustakaan   diberi nama Graha Pustaka, Rumah Baca, Saung Baca, Raudatul Qira,  Rumah Pintar  atau nama lain sesuai dengan karakter budaya di mana perpustakaan tersebut berada. Nama gedung tersebut diharapkan sekaligus dapat berfungsi sebagai  “Trade Merk” perpustakaan.
Area staf administrasi dan pengolahan harus terpisah dari area pelayanan, staf adminsitrasi dan pengolahan tidak perlu “bersentuhan” dengan masyarakat pengguna, segala aktivitas layanan cukup dilayani oleh staf layanan. Pintu masuk karyawan dan pintu masuk masyarakat pengguna  dipisahkan. Pemisahan tersebut dapat mengurangi kebisingan di dalam ruang layanan. Perpustakaan harus pula dilengkapi dengan sarana lain selain ruang baca dan ruang koleksi, misalnya ruang diskusi, aula, taman bermain (play ground) bagi anak-anak. Lantai area layanan dilapisi karpet yang sekaligus berfungsi sebagai peredam suara.
Permainan warna dalam ruangan perpustakaan dapat menjadi pembeda antar ruang yang satu dan ruangan yang lain. Rambu-Rambu perpustakaan berupa tanda atau nama-nama ruangan juga perlu disiapkan,  sehingga pengunjung yang baru pertama kali masuk ke perpustakaan seolah-olah sudah terbiasa karena tidak perlu banyak bertanya ke staf layanan.
Koleksi
Pembinaan koleksi perpustakaan harus berorientasi pada kebutuhan informasi masyarakat pengguna. Perpustakaan harus menyediakan semua jenis koleksi baik tercetak (monograf, terbitan berkala, bahan rujukan), bahan terekam (CD ROM, VCD/DVD, film, Micro film) dan bahasa pustaka digital lainnya serta internet. Kekuatan subyek koleksi disesuaikan dengan jenis perpustakaan dan keadaan pemakai perpustakaannnya.
Staf Pengelola
Staf pengelola harus disiapkan sedemikian rupa baik dari segi penampilan, sikap, keterampilan berkomunikasi, kemampuan pemanfaatan alat bantu pengolahan dan pelayanan baik manual maupun yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technolgy),  dan pemahaman serta penguasaan akan segala produk perpustakaan yang ada. Peningkatan kualitas Sumber daya manusia harus terus ditingkatkan baik melalui pendidikan formal maupun non formal, baik on the job training maupun off the job training.
 Jasa
Disampaikan produk berupa barang fisik perpustakaan juga memiliki produk berupa jasa diantaranya : layanan sirkulasi bahan pustaka, bimbingan membaca, bimbingan penelusuran informasi, bimbingan pemakai perpustakaan, penelusuran literatur baik untuk bahan bacaan maupun penelusuran untuk keperluan penelitian, dan layanan baca cerita (story telling).
Keseluruhan produk perpustakaan di atas harus dikemas sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan senantiasa disesuaikan dengan trend yang berkembang di masyarakat dan di dunia bisnis moderen. Diharapkan setiap orang yang berkunjung ke perpustakaan akan merasa bangga dan nyaman seperti banggga dan nyamannya berada di mall atau pusat perbelanjaan lainnya.

2.    Harga
Dalam dunia bisnis harga adalah  unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan secara langsung yang diperoleh dari pelanggan.
Perpustakaan berbeda dengan institusi bisnis. Perpustakaan adalah organisasi nirlaba. Harga di dunia perpustakaan sebagai anggaran atau pendanaan tidak berasal dari pengguna secara langsung. Harga (dana) organisasi perpustakaan berasal dari pihak luar perpustakaan, baik yang berasal dari lembaga induk, maupun sumbangan dari pihak luar.  Semakin tinggi tingkat kepuasaan atau umpan balik positif yang diberikan masyarakat pemakai terhadap produk yang diberikan perpustakaan akan bernampak pada semakin tinggi harga (baca dana) yang diberikan oleh lembaga induknya.
3.    Promosi
  1. Pengertian Promosi
Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan. Stanton(1984:47)
Pengertian promosi perpustakaan :
                         ·          Promosi perpustakaan sebagai upaya yang esensial dari pihak perpustakaan, agar hakekat dan fungsi serta tujuan perpustakaan dapat memasyarakat bagi kepentingan para pemakainya. Muchiyidin (1980:4)
                         ·          Mahardjo (1975:32) menjabarkan promosi perpustakaan sebagai usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memberi dorongan-dorongan, penggalakan atau bantuan memajukan perpustakaan.
                         ·          Wirawan (1982:2) mendiskripsikan promosi perpustakaan sebagai suatu aktivitas untuk menarik dan meningkatkan penggunaan perpustakaan.
                         ·          Dari aspek komunikasi Edsall sebagaimana dikutip Sukaesih (1995) memandang promosi sebagai suatu bentuk komunikasi yang meliputi tiga aspek yaitu memberitahu (to inform), mempengaruhi (to influence) dan membujuk/merayu   (to persuade).
  1. Tujuan Promosi
Aktivitas promosi perpustakaan sebenarnya merupakan perwujudan dari fungsi informatif sehingga dengan adanya promosi diharapkan akan ada reaksi dari pelanggan/pemakai, baik pemakai aktual (Actual user) maupun pemakai potensial (potencial users) yang muncul dalam berbagai bentuk mulai dari tumbuhnya kesadaran atau tahu akan keberadaan perpustakaan, sampai kepada tindakan untuk memanfaatkannya.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan promosi perpustakaan yang dikemukakan oleh Bohar (1985:132), yaitu untuk merubah sikap dan pandangan masyarakat terhadap perpustakaan dari yang tidak tahu atau acuh tak acuh, mejadi memahami dan menyenangi perpustakaan serta ingin memanfaatkannya.
Secara rinci Muchydin (1980:4-5) menyebutkan tujuan perpustakaan, yaitu :
1)      mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat;
2)      menanamkan pengertian tentang hakekat dan fungsi perpustakaan;
3)      menunjukkan tata cara penggunaan perpustakaan;
4)      menempatkan perpustakaan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat pemakai;
5)      memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktek pendayagunaan perpustakaan;
6)      meningkatkan pengertian dan kualitas pendayagunaan perpustakaan.

  1. Bentuk Promosi perpustakaan
Promosi perpustakaan dapat dilakukan melalui kegiatan pameran, publisitas melalui media massa tercetak (surat kabar,majalah,  poster, leaflet, brosur, baliho, banner) dan atau melalui media massa elektronik (radio, televisi, internet), ataupun melalui pertemuan secara tatap muka baik secara perorangan maupun dengan kelompok masyarakat pemakai.

4.    Distribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pngertian distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Pengertian tersebut  bila dilaksanakan di perpustakaan adalah penyaluran produk perpustakaan kepada masyarakat pengguna.
Distribusi langsung dari perpustakaan ke pasar. Pola distribusi produk perpustakaan dapat ditempuh dengan 2 (dua) cara yaitu : Pertama, pelayanan yang bersifat menetap baik terpusat pada suatu tempat maupun dibagi di berbagai cabang pelayanan. Perpustakaan umum dapat membuka cabang layanan disebar di kecamatan atau desa/kelurahan, perpustakaan perguruan tinggi dapat membuka cabang layanan di masing-masing fakultas. Perpustakaan sekolah menyediakan layanan berupa sudut baca (read corner) di setiap kelas. Perpustakaan khusus di setiap bidang.
Pola kedua adalah, pola distribusi bergerak (mobile) berupa layanan perpustakaan keliling, book loan. Yang dikhusukan bagi masyarakat (pasar) yang tidak dapat menjangkau produk menetap baik karena jarak maupun keterbatasan fisik pemustaka.

Riset Pemasaran
Perpustakaan adalah organisisai yang harus selalu tumbuh dan berkembang, bila tidak berkembang maka akan ditinggalkan oleh pemakainya. Untuk meningkatkan kualitas perpustakaan maka perlu dilakukan riset atau pengkajian pemasaran.
Pengertian riset pemasaran menurut Richard Crisp sebagaimana dikutip Stanton (1984:57) bahwa yang dimaksud dengan riset pemasaran adalah studi dan penelusuran yang sistematis, obyektif dan menyeluruh dari fakta-fakta yang mempunyai kaitan erat dengan setiap masalah di dalam lingkungan pemasaran.
Riset atau pengkajian dilakukan disetiap unsur dalam bauran pemasaran di atas, mulai dari produk, harga /dana, promosi dan distribusi.




Bentuk-bentuk pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan misalnya :
a.       Apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pemakai
b.      Apakah jenis produk telah dianggap cukup oleh pelanggan;
c.       Apakah perlu ada penambahan produk tertentu yang lebih up to date;
d.      Apakah produk dapat ditemukan/didapatkan dengan mudah;
e.       Apakah cara pelayanan staf telah dianggap memuaskan pelanggan;
f.       Apakah harga / dana yang dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan produk dianggap mahal ? disebabkan jauhnya lokasi pelayanan dengan domisili pelanggan.
g.      Berapa jumlah dana yang sebenarnya dibutuhkan untuk peningkatan kualitas layanan di tahun berikutnya;
h.      Siapa pelanggan terbanyak dalam satu periode layanan;
i.        Jenis produk apa yang paling diminati oleh pelanggan;
j.        Apakah keberadaan organisasi telah diketahui oleh seluruh calon pelanggan (potensial user)  ?
k.      Jenis promosi yang bagaimana yang dapat dengan mudah menjangkau calon pelanggan ?
l.        Apakah jenis dan jumlah pola distribusi (titik layanan) telah dianggap cukup atau tidak ?
 Hasil kajian pemasaran tersebut dimaksudkan sebagai bahan acuan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Tahapan riset pemasaran
  1. Rumuskan sasaran (produk, harga/dana, promosi, atau distribusi)
  2. Lakukan analisis situasi
  3. Lakukan penelitian informal (penelitian sederhana) melalui data statistik yang ada di perpustakaan
  4. Apakah penelitian lanjutan perlu ? bila tidak kajian dianggap selesai dan bila perlu maka dilakukan penelitian formal (penelitian kompleks).
  5. Penelitian formal (penelitian kompleks).
a.       Seleksi sumber informasi : perpustakaan, orang, lembaga
b.      Seleksi metode pengumpulan data : wawancara, kuisioner
c.       Persiapkan bentuk-bentuk pengumpulan data
d.      Lakukan Pra uji kuisioner
e.       Rencanakan pupulasi dan sampel penelitian
f.       Kumpulkan data
  1. Analisis dan interpretasi data
  2. Persiapkan laporan tertulis
  3. Rencana tindak lanjut hasil kajian.    


Penerapan prinsip pemasaran moderen di dunia perpustakaan adalah sebuah keniscayaan. Dengan penerapan prinsip-prinsip pemasaran bisnis moderen diharapkan perpustakaan dapat memberikan layanan yang memuaskan para pelanggannya (pemustaka) yang akan berdampak pada peningkatan daya saing masyarakat dan kualitas bangsa. Semoga.



DAFTAR PUSTAKA

Bellardo, Trudi & ThomasnJ. Waldhart. 1981. Marketing Product and Service in Academic Libraries. Aslib Reader Service.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pusat Bahasa. Jakarta : Gramedia.
Kotler, Philip. 1975. Marketing for Non Profit Organization. Englewood Cliffs. New Jersey : Prentice-Hall
Kotler, Philip. 2007. Marketing Manajemen. New Jersey : Pearson Education
Mahardjo, M. Thaher Shali Sri, 1975. Promosi Perpustakaan Umum Tahap I. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Depdikbud.
Mucyidin, Ase. 1980. Promosi Perpustakaan. Bandung : Sub Proyek P3T Universitas Padjadjaran.
Stanton, William J. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga
Sukaesih. 1995. Materi Perkuliahan Pemasaran Jasa Informasi : Suatu Pengantar.. Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Wirawan. 1982. Cara-cara Promosi Perpustakaan Universitas. Lokakarya Penggunaan Media Teknologi Untuk Promosi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : (s.n)